Pemanfaatan Sistem Basis Data Dalam Berbagai Bidang
Basis Data merupakan komponen dalam sebuah Sistem Informasi, karena Basis Data (Database) menjadi tempat untuk menyimpan dan mengorganisasikan seluruh data yang ada dalam sistem untuk menghasilkan informasi-informasi secara tepat, akurat dan bermanfaat. basis data ini terkemas dalam sebuah sistem pengelolaan basis data yang terpadu (DBMS/Data Bases Management System).
Pemrosesan basis data menjadi perangkat andalan yang kehadirannya sangat diperlukan oleh berbagai institusi dan perusahaan. Basis data tidak hanya mempercepat perolehan informasi, tetapi juga dapat meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Hal ini pulalah yang mendorong banyak perusahaan yang menggunakan pemrosesan manual mulai beralih memanfaatkan basis data.
Sistem Basis Data dapat di aplikasikan dalam banyak bidang, namun pada kesempatan kali ini saya akan membahas pemanfaatan Sistem Basis Data pada bidang militer dan pada perusahaan kecil.
Pemanfaatan Database pada Perusahaan Kecil
Pentingnya pemanfaatan Database bagi suatu organisasi baik skala besar maupun kecil. Saat ini tiap organisasi/perusahaan baik itu skala kecil, menengah maupun besar sudah menggunakan sistem informasi untuk membantu kegiatan operasionalnya. Bagi perusahaan skala menengah dan besar, mereka biasanya sudah menggunakan aplikasi berbasis pada database sehingga mempermudah dalam pencarian dan pemanfaatan informasi yang dipunyai. Dengan dukungan dana dan divisi Teknologi Informasi yang ada, perusahaan tersebut tidak sulit dalam mengembangkan sistem informasi tersebut. Sekarang bagaimana dengan perusahaan skala kecil dalam membangun database seperti itu?
Mengapa dibutuhkan pengelolaan data? Perusahaan harus bisa memantau apa yang terjadi pada kegiatan operasional sehingga bisa mengambil langkah yang cepat dan tepat jika terjadi masalah. Misal penjualan yang cepat harus diikuti manajemen inventori yang cepat pula. Bagian keuangan juga dengan cepat bisa menghitung rugi dan laba untuk membantu manajemen dalam menentukan apakah perlu menambah produksi, membeli bahan mentah dan lain sebagainya. Langkah pertama dari perusahaan kecil dalam membuat database adalah membuat standarisasi pada seluruh data yang ada.
Aplikasi DBMS populer yang tersedia antara lain adalah Microsoft Access atau aplikasi kategori Open Source seperti OpenOffice Base yang bisa secara didapat gratis. Aplikasi-aplikasi tersebut digunakan kebanyakan oleh bisnis-bisnis kecil dan menengah, di dalam sebuah organisasi yang kecil bahkan mungkin juga digunakan oleh perusahaan yang cukup besar, dan juga para programmer untuk membuat sebuah sistem buatan sendiri untuk menangani pembuatan dan manipulasi data. Setelah database selesai dibuat, perusahaan skala kecil bisa menggunakan aplikasi tersebut untuk mendukung kegiatan operasional. Kegiatan tersebut disebut Online Transaction Processing (OLTP) yang meliputi pengumpulan info, pemrosesan info, memperbaharui info. Database yang mendukung OLTP disebut Database Operasional (Operational Database).
Setelah memanfaatkan aplikasi DBMS, langkah berikut adalah mengelola informasi. Hal ini bukan suatu pekerjaan yang mudah, meliputi siapa yang bisa melihat dan menggunakan, bagaimana mem-backup, berapa lama harus disimpan, teknologi penyimpanan yang tepat dan lain-lain. Sebagai penutup, sudah saatnya perusahaan kecil beralih dalam pengelolaan informasi yang dimiliki dengan menggunakan aplikasi DBMS, tidak lagi hanya menggunakan Spreadsheet saja. Kemudahan dalam pencarian informasi akan membantu perusahaan kecil dalam memantau kegiatan operasional dan mempermudah dalam pengambilan keputusan.
Database untuk Efisiensi dan Peningkatan Bisnis
Dalam hal efisiensi, perusahaan dapat dengan mudah menggunakan Database untuk mengelola informasi, menyimpan record transaksi, melacak data customer, memanipulasi data (input, update, delete), sehingga bisa menghemat banyak waktu yang berharga yang dapat digunakan untuk meningkatkan produksi perusahaan. Bayangkan saja berapa banyak waktu yang diperlukan jika melakukan itu semua secara manual?Dengan Database memungkinkan juga bagi perusahaan untuk menyimpan data customer seperti nomor telepon, dan alamat email, yang dapat digunakan untuk memasarkan produk/menawarkan diskon dan penawaran khusus secara langsung. Dapat juga untuk membantu menjalankan CRM (Customer Relationship Management), bila perusahaan mengirim pesan Ulang Tahun kepada customer pasti mereka akan merasa penting dan dihargai. Perusahaan dapat mengetahui informasi tersebut dengan mencari data customer yang telah tersimpan di dalam Database.
Tipe Database
Terdapat 12 tipe database, antara lain:1. Operational database: Database ini menyimpan data rinci yang diperlukan untuk mendukung operasi dari seluruh organisasi. Mereka juga disebut subject- area databases (SADB), transaksi database, dan produksi database. Contoh: database pelanggan, database pribadi, database inventaris, akuntansi database, dab sebagainya.
2. Analytical database: Database ini menyimpan data dan informasi yang diambil dari operasional yang dipilih dan eksternal database. Mereka terdiri dari data dan informasi yang dirangkum paling dibutuhkan oleh sebuah organisasi manajemen dan End-user lainnya. Beberapa orang menyebut analitis multidimensi database sebagai database, manajemen database, atau informasi database.
3. Data warehouse: Sebuah data warehouse menyimpan data dari saat ini dan tahun- tahun sebelumnya - data yang diambil dari berbagai database operasional dari sebuah organisasi.
4. Distributed database: Ini adalah database-kelompok kerja lokal dan departemen di kantor regional, kantor cabang, pabrik-pabrik dan lokasi kerja lainnya. Database ini dapat mencakup kedua segmen yaitu operasional dan user database, serta data yang dihasilkan dan digunakan hanya pada pengguna situs sendiri.
5. End-user database: Database ini terdiri dari berbagai file data yang dikembangkan oleh end-user di workstation mereka. Contoh dari ini adalah koleksi dokumen dalam spreadsheet, word processing dan bahkan download file.
6. External database: Database ini menyediakan akses ke eksternal, data milik pribadi online - tersedia untuk biaya kepada pengguna akhir dan organisasi dari layanan komersial. Akses ke kekayaan informasi dari database eksternal yang tersedia untuk biaya dari layanan online komersial dan dengan atau tanpa biaya dari banyak sumber di Internet.
7. Hypermedia databases on the web: Ini adalah kumpulan dari halaman-halaman multimedia yang saling berhubungan di sebuah situs web. Mereka terdiri dari home page dan halaman hyperlink lain dari multimedia atau campuran media seperti teks, grafik, gambar foto, klip video, audio dll.
8. Navigational database: Dalam navigasi database, queries menemukan benda terutama dengan mengikuti referensi dari objek lain.
9. In-memory databases: Database di memori terutama bergantung pada memori utama untuk penyimpanan data komputer. Ini berbeda dengan sistem manajemen database yang menggunakan disk berbasis mekanisme penyimpanan. Database memori utama lebih cepat daripada dioptimalkan disk database sejak Optimasi algoritma internal menjadi lebih sederhana dan lebih sedikit CPU mengeksekusi instruksi.
10. Document-oriented databases: Merupakan program komputer yang dirancang untuk aplikasi berorientasi dokumen. Sistem ini bisa diimplementasikan sebagai lapisan di atas sebuah database relasional atau objek database. Sebagai lawan dari database relasional, dokumen berbasis database tidak menyimpan data dalam tabel dengan ukuran seragam kolom untuk setiap record. Sebaliknya, mereka menyimpan setiap catatan sebagai dokumen yang memiliki karakteristik tertentu. Sejumlah bidang panjang apapun dapat ditambahkan ke dokumen. Bidang yang dapat juga berisi beberapa bagian data.
11. Real-time databases:Database adalah sistem pengolahan dirancang untuk menangani beban kerja negara yang dapat berubah terus-menerus. Ini berbeda dari database tradisional yang mengandung data yang terus- menerus, sebagian besar tidak terpengaruh oleh waktu. Sebagai contoh, pasar saham berubah dengan cepat dan dinamis. Real-time processing berarti bahwa transaksi diproses cukup cepat bagi hasil untuk kembali dan bertindak segera. Real-time database yang berguna untuk akuntansi, perbankan, hukum, catatan medis, multi-media, kontrol proses, sistem reservasi, dan analisis data ilmiah.
12. Relational Database: Database yang paling umum digunakan saat ini. Menggunakan meja untuk informasi struktur sehingga mudah untuk mencari
Pemanfaatan Database pada bidang Militer
Data base SIG(Sistem Informasi Geografis) Pertahanan.Adapun data base pertahanan yang dapat dibentuk meliputi antara lain :
a. Data personil militer. Lengkap dari data perorangan sampai pada data satuan dan penyebarannya di wilayah tertentu, penugasan ataupun organik satuan territorial/pangkalan.
b. Data peralatan militer (alutsista). Terinci dari segala jenis persenjataan dan peralatan yang kita miliki lengkap dengan jumlah dan dislokasi atau penyebaranya sesuai dengan dislokasi maupun gelar pasukan/penugasan yang sedang dilaksanakan.
c. Data inventaris militer. Data ini meliputi pangkalan militer, markas, kesatrian, kesatuan, pergudangan (munisi, logistik dan lain-lain).
d. Data spasial. Meliputi peta dasar untuk dikorelasikan de-ngan data atribut berupa peta topografi, peta digital, foto udara, citra satelit. Ketelitian informasi spasial SIG sangat ditentukan oleh penentuan peta dasar yang digunakan baik dari segi kedar/skala demikian pula detailnya, oleh karena itu dapat digunakan berbagai sumber data agar bisa saling melengkapi.
e. Data Ipoleksosbudmil/hankamneg. Data ini bisa juga disebut sebagai data kondisi sosial, dimana ketersediaan data ini sangat berperan dalam mendukung proses pengambilan keputusan/eksekusi proses, dimana data ini menjadi salah satu variabel yang berklasifikasi berpengaruh sampai sangat berpengaruh. Bila dirinci data yang ingin diperoleh meliputi antara lain :
1) Kondisi penduduk/demografi seperti jumlah penduduk, kepdatan, penyebaran, tingkat pendidikan, kondisi ekonomi, adat istiadat masing masing daerah, kondisi kehidupan beragama/kepercayaan masyarakat.
2) Daerah rawan konflik (suku, ras dan agama, sparatisme).
3) Daerah rawan perlintasan (manusia dan barang), infiltrasi, pencurian kayu, pencurian ikan, penyelundupan (barang, narkoba dan senjata).
4) Data pembinaan teitorial, baik yang dilaksanakan oleh instasi militer, maupun oleh polisi dan aparat Pemda (pembinaan massal).
5) Daerah potensial untuk logistik wilayah yang dapat dimanfaatkan dalam rangka mendukung kegiatan maupun operasi baik dimasa perang maupun damai.
6) Kebijakan tentang otonomi daerah dan implementasinya. Faktor ini perlu mendapat perhatian karena dalam penjabarannya dapat menjadi kondisi yang tidak diinginkan (kasus Aceh dan Papua).
7) Data penyebaran obyek vital seperti industri strategis, kantor pemerintahan, pengolahan sumber daya alam (minyak, gas dan lain-lain).
Uraian tentang data yang akan dihimpun tergantung dari rancangan data base yang akan dibangun dimana rancangan ini akan menentukan struktur data yang mewadahi hirarki data secara lebih rinci. Dengan perencanaan yang matang akan tersusun data base dengan struktur data yang dapat digunakan untuk berbagai aplikasi dengan kemungkinan pengembangannya. Karena aplikasi SIG diharapkan tidak saja sebagai tampilan data secara digital saja melainkan dapat pula menjadi alat untuk pengambilan keputusan seperti menentukan prioritas, menentukan pilihan tentunya berdasarkan aplikasi pemerograman sesuai kebutuhan pertahanan.
0 comments: